Yesaya 43:4
Oleh karena engkau
berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.
Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 88; Lukas 9; Yeremia 23-24
Penjualan barang-barang bekas - oh senangnya, oh bahagianya,
musimnya sudah dekat! Selama bertahun-tahun aku berusaha menjadi isteri seperti
yang digambarkan dalam Amsal 31. Dia bangun selagi hari masih malam (untuk
mendapatkan barang obral secepat mungkin) dan menyediakan kebutuhan seisi
rumahnya (misalnya baju baru untuk anak-anakku, dengan harga murah). Dia tidak
takut kepada salju demi seisi rumahnya (aku tidak takut ketika aku bisa
menemukan sepatu bot dan sarung tangan anti air dengan ukuran yang tepat). Ia
membuat pakaian dari lenan dan menjualnya (yah, setidaknya aku mendaur ulang
barang-barang dan menjualnya untuk mendapatkan untung dari barang bekas dan pernak-pernik yang aku kumpulkan).
Anak-anaknya bangun dan menyebutnya berbahagia ("Terima kasih,
Ibu!"); pula suaminya memuji dia ("Apa aku pernah mengatakan betapa
aku menghargai semua usahamu dalam berhemat?").
Aku sudah memilah bertumpuk-tumpuk pakaian yang tidak
disukai, tidak diinginkan atau kekecilan, untuk menemukan mode yang tepat,
warna yang paling disukai, dan ukuran yang tepat. Mobilku, yang memiliki GPS,
mengetahui rute setidaknya menuju 10 toko barang bekas. Aku sudah mencatat
alamat rumah-rumah yang sering mengadakan penjualan barang bekas dan
penghuninya memiliki anak-anak berusia lebih tua dari anak-anakku supaya aku
bisa mengetahui ketika mereka menjual barang bekas mereka tahun berikutnya.
Perburuan harta karun, seperti itulah pencarian barang bekas
ini. Kadang-kadang barang yang ada tidak
seperti permata sama sekali. Barang-barang itu mungkin perlu dibersihkan,
sedikit diperbaiki, atau bahkan dipermak ulang. Tetapi setelah kuperbaiki,
barang-barang itu menjadi berharga. Dibutuhkan pengorbanan waktu dan tenaga.
Dibutuhkan mata yang terlatih (atau setidaknya mata yang tekun) untuk menemukan
barang-barang seperti ini. Tetapi sesudah diperbaiki, barang-barang ini menjadi
berharga.
Ada satu kisah tentang sebuah biola tua yang dijual di
pelelangan. Kondisinya usang dan tidak berharga. Biola itu adalah sebuah barang
yang tidak diinginkan; tidak ada seorang pun yang rela mengeluarkan uang untuk
membelinya. Tetapi kemudian seseorang maju. Dia menyentuh alat musik itu dengan
rasa hormat. Dia meletakkan biola itu di dagunya kemudian menggesek senar
menggunakan tongkat biola dengan ahli. Tangannya membuat biola itu mengeluarkan
musik paling agung yang pernah didengar oleh orang-orang yang ada di situ.
Sentuhan seorang maestro yang mengubahnya. Dan dibutuhkan mata seorang ahli
untuk melihat potensi yang dimiliki oleh alat musik itu - alat itu seperti
sebuah intan kasar yang belum diasah, kasar dan terlihat biasa saja.
Yesusku memiliki mata yang seperti itu. Tetapi Dia tidak
memilih orang-orang yang sudah seperti permata - Dia membuat orang-orang
pilihan-Nya menjadi seperti permata. Bahkan
kepadaku. Dia memiliki mata yang penuh kasih. Dia menyebutku sebagai
milik kesayangan-Nya (Maleaki 3:17). Menjadi kepunyaan-Nya membuatku menjadi
berharga. Dan perngorbanan-Nya bukanlah waktu atau tenaga, tetapi darah dan
nyawa-Nya sendiri (1 Yohanes 1:7).
Dia mencariku. Dia menemukanku. Dia menyelamatkanku. Karena
kasih-Nya yang luar biasa, Dia mengangkatku dari timbunan rongsokan dan
membuatku menjadi milik kesayangan-Nya. Dia
memberiku lagu baru untuk kunyanyikan - sebuah lagu pujian untuk Tuhanku.
Banyak orang yang akan melihat, dan berpaling pada-Nya, dan menaruh kepercayaan
mereka pada-Nya (Mazmur 40).
Maka aku bangkit dan memuji Dia. Aku bersyukur. Dia mengerti
rasanya dihina dan ditolak. Puji Tuhan!